You are currently viewing Penetrasi Menonton Siaran TV Digital Di Jakarta Sangat Tinggi

Penetrasi Menonton Siaran TV Digital Di Jakarta Sangat Tinggi

Jakarta- Pasca 1 tahun migrasi penyiaran dari analog menuju penyiaran televisi digital, dimana Analog Swicth Off(ASO) wilayah layanan Jabodetabek dilakukan 02 Nopember 2022. Untuk saat ini diketahui bahwa, penetrasimasyarakat Jakarta menonton siaran TV Digital sangat tinggi dan penyiaran TV Digital mendapatkan respon yangtinggi. Ini diketahui, setelah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jakarta bersama 3 (tiga) Program Studi IlmuKomunikasi yang terdiri dari Universitas Nasional, Universitas Pancasila, dan Universitas Paramadia melakukan kegiatanmonitoring dan evaluasi (Monev) bagi lembaga penyiaran TV Digital di wilayah Jakarta.Koordinator Program Monev 2023, Tri Andri Supriadi,S.IP sekaligus Koordinator Pengelolaan Kebijakan

Struktur Penyiaran (PKSP) KPID Jakarta mengatakan bahwa pasca ASO 2 Nopember 2023, KPID Jakarta perlu melihat bagaimana respon masyarakat menonton siaran TV Digital. Kegiatan yang diinisiasi KPID Jakarta yang melibatkan kampus ini, selain melihat gambaran masyarakat akan siaran TV Digital, juga mengetahui minat masyarakat DKI Jakarta berkaitan terkait dengan materi program siaran yang disiarkan oleh TV Digital. Berdasarkan tujuan ini, KPID
Jakarta mendapatkan mengetahui gambaran penyiaran TV Digital pasca ASO.

Sedangkan Penanggung jawab Pelaksana kegiatan Monev 2023 Th. Bambang Pamungkas sekaligus Anggota Bidang Pengawas Isi Siaran KPID Jakarta bahwa kegiatan Monev tahun 2023 ini merupakan kesinambungan dengan kegiatan Monev sebelumnya di tahun 2022. Pada tahun sebelumnya kegiatan monev diarahkan pada kesiapan Jakarta terkait diberlakukan ASO, dimana hasil monev pada tahun sebelumnya diketahui, bahwa kesiapan masyarakat Jakarta. Untuk monev tahun 2023 ini, KPID Jakarta berkolaborasi melalui Program Kemitraan dengan mengandeng kampus untuk melakukan monev terhadap penetrasi masyarakat menonton siaran TV Digital.

Dalam monev ini, Tim Monev terdiri dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Nasioanal sebagai Koordinator pelaksanaan monev dengan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila, dan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina mengambil sampel 243 Keluarga dengan sebaran diseluruh keluarga yang tinggal wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan unit analisis kepala keluarga. Teknik metode
pengambilan sampel melalui sebaran kuisioner dan wawancara langsung.