You are currently viewing Bedah Budaya Uzbekistan-Indonesia, Prodi Ilmu Komunikasi Langsungkan International Public Lecture

Bedah Budaya Uzbekistan-Indonesia, Prodi Ilmu Komunikasi Langsungkan International Public Lecture

Jakarta (Unas) – Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) melangsungkan International Public Lecture, di Ruang Meeting Cyber, Jumat (21/07). Kegiatan ini membedah kesamaan budaya antara Uzbekistan dan Indonesia melalui bidang komunikasi antarbudaya dari perspektif pengembangan ekosistem pariwisata.

Acara yang dibuka pada pukul 12.00 WIB itu menghadiri dua pembicara sebagai pemateri yakni Manager of Tourism UzbekistanTurdiev Sanjar Komilovich, Ph.D  dan Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unas Nursatyo, S.Sos., M.Si. Acara ini dipandu oleh Azizah Des Derivanti, S.I.Kom., M.I.Kom selaku moderator.

Dalam paparannya, Turdiev Sanjar Komilovich, Ph.D menuturkan bahwa Uzbekistan dan Indonesia memiliki hubungan historis dan keduanya merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim. “Hal ini memperkuat hubungan Indonesia dan Uzbekistan menjadi lebih erat,” ucapnya.

Ia melanjutkan, jumlah wisatawan dari Indonesia yang mengunjungi Uzbekistan juga kerap mengalami pasang surut. “Ada kenaikan yang tinggi pada tahun 2019, kemudian kembali menurun pada tahun 2020 dikarenakan pandemi Covid-19. Setelah itu kembali lagi menarik,” imbuhnya.

Sanjar melanjutkan, tempat yang ditawarkan kepada para wisatawan jika berkunjung ke Uzbekistan ialah wisata sejarah Islami, seperti Tashkent, Samarkand, Gidzuvan, Kota tua Bukhara, Chimgan dan Hasti Imam.

“Kalau mau berkunjung dan melihat sisi budayanya, wisatawan bisa mengunjungi Buhauddin Nasyband dan Citadel Ark. Uzbekistan juga menambah nilai jualnya dari keindahan alam yakni Registan Chimgan Mountain dan Danau Charvak,” ujarnya.

Membahas dari perspektif budaya, Nursatyo menuturkan, masyarakat Indonesia dan Uzbekistan terkenal dengan ramah, sangat menghormati orang yang lebih tua, serta budaya makan bersama di lantai menggunakan tangan.

“Adanya beberapa kesamaan tersebut juga menumbuhkan ketertarikan turis Indonesia untuk berkunjung ke Uzbekistan. Hal ini terlihat dari banyaknya paket wisata yang ditawarkan oleh agen travel di setiap tahunnya,” kata Nursatyo.

Ia juga menawarkan beberapa branding project yang dapat dilakukan untuk lebih mengembangkan sektor pariwisata Uzbekistan melalui kerja sama dengan Prodi Ilmu Komunikasi Unas. “Kami bisa melakukan research and development bersama, mengajak para anak muda untuk menjadi content creator, atau mengadakan pertukaran pelajar selama satu semester,” jelasnya.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 mahasiswa Unas, dan turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Unas, Drs. Adi Prakosa, M.Si.