JAKARTA – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional (FISIP UNAS) kembali mengukuhkan calon wisudawan dan wisudawati melalui proses yudisium, pada Senin (5/11). Mengemban tema “Rebut Masa Depan dan Raih Cita-Cita”, kegiatan ini merupakan prosesi rutin yang dilaksanakan sacara internal oleh FISIP sebelum dilangsungkan pemindahan tali toga secara resmi atau wisuda oleh Rektor UNAS.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP, Dr. Truly Wangsalegawa, M.A., M.Ed. mengatakan, saat ini persaingan di dunia kerja sudah sangat ketat dan sulit, seluruh lulusan dituntut untuk meningkatkan kompetensi diri agar dapat bersaing dengan ribuan lulusan lainnya.
“Strata 1 sudah diraih, tapi saya berharap kalian terus membenahi dan melengkapi diri kalian, terus belajar dan tekuni bidang masing-masing. Para lulusan ini harus sudah punya cita-cita dan target apa yang akan kalian ditempuh kedepannya yang akan menjadi pegangan hidup kalian,” ujarnya.
Truly berpesan, para lulusan harus terus menjunjung tinggi dan menjaga nama baik almamater dimanapun berada, terutama saat terjun ke masyarakat. Ia berharap, para lulusan dapat bersaing dengan sehat dan cerdik sehingga bisa membanggakan diri sendiri, keluarga, dan bangsa.
Selain itu, ia juga meminta kepada para lulusan untuk tetap menjaga silaturahmi dengan UNAS dan terus memberikan masukan-masukan untuk perbaikan dan peningkatan fakultas dan kampus. “Nama baik kampus tidak luput dari peran para alumni. Jadi saya ingin mereka bisa tetap berkontribusi untuk kampus salah satunya adalah dengan memberikan pemasukan-pemasukan, saran, dan apapun yang dapat menjadi modal untuk kemajuan FISIP UNAS,” tutur Truly.
Sementara itu, salah satu alumni yang memberikan pengalamannya dalam kegiatan ini, Dr. Agnes Wirdayanti, S.IP., M.Si. mengatakan, para lulusan harus memiliki modal untuk dapat bersaing di dunia kerja, salah satunya dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama berkuliah.
“IPK yang bagus sudah bisa jadi modal, dan yang kedua adalah kampus UNAS sudah memiliki akreditasi yang bagus, jadi itu juga bisa jadi pertimbangan,” jelas staff perbantuan dan kerjasama Kementeian Republik Indonesia itu.
Agnes melanjutkan, para lulusan harus selalu mengupgrade ilmu yang diterima, juga memperlancar bahasa asing sebagai nilai tambahan dalam diri.
“Bahasa asing itu penting, kalian bisa mengeksplore kemana saja kalau punya kemampuan bahasa. Dan yang terpenting adalah jangan berpuas diri, kalau sudah berpuas diri maka kita akan berhenti untuk menerima tantangan-tantangan untuk diri kita,” tuturnya.
Dalam akhir paparannya, Alumni prodi Administrasi Negara UNAS itu berpesan, bahwa keberhasilan seseorang ditentukan oleh diri sendiri. “Semua langkah yang kita ambil akan menentukan diri kita kedepannya. Saya harap kalian bisa tantang batas limit diri kalian, lawan ketakutan, dan terus berjuang. Jadilah pribadi yang bermanfaat bagi manusia lainnya,” tutupnya.
Dalam yudisium semester genap tahun akademik 2018/2019 ini, FISIP mengukuhkan 75 calon wisudawan yang terdiri dari 3 sarjana program studi Ilmu Politik, 22 sarjana Hubungan Internasional, 3 sarjana Sosiologi, 7 sarjana ilmu administrasi negara, dan 40 sarjana Ilmu Komunikasi. Para lulusan tersebut sebelumnya telah berhasil menempuh seluruh matakuliah program studi pada Strata 1 (S1).(*NIS)