Jakarta (Unas) – Wakil Bupati Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau H. Bagus Santoso, M.P. berhasil meraih gelar akademik Doktor Bidang Ilmu Politik dari Universitas Nasional (Unas). Ia meraih gelar tersebut setelah sukses mempertahankan disertasi dengan judul “Strategi Pemenangan Dalam Pemilu Legislatif (Studi Kasus Terhadap Kelompok Etnis Jawa Pada Pemilu Legislatif di Kabupaten Bengkalis Tahun 2019)” dihadapan tim penguji pada sidang senat terbuka promosi doktor di Gedung Menara Unas Ragunan, Rabu, 1 Maret 2023.
Ia berhasil lulus setelah menjalani perkuliahan selama 12 semester di Program Doktor Ilmu Politik Unas. Pria kelahiran 12 Februari 1969 ini tercatat sebagai Mahasiswa angkatan ke IX Pascasarjana Program Doktor Ilmu Politik pada tahun akademik 2018. Perkuliahan yang ia jalani dibarengi dengan tugasnya sebagai pejabat public anggota DPRD Provinsi dan Wakil Bupati Kabupaten Bengkalis.
Di hadapan para penguji, Bagus mempresentasikan disertasinya dengan sangat baik. Bagus juga nampak sangat menguasai materi yang disajikan. Dirinya pun mampu menjawab seluruh pertanyaan tim penguji yang begitu kritis terhadap disertasi yang diangkatnya.
Dalam sesi ucapan pesan dan kesan, Bagus turut mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu tugas disertasi sampai tuntas, khususnya kepada Bupati Bengkalis, Kasmarni yang Ia sebut sebagai rekan kerja seperjuangan pada dunia politik nyata.
Pendekatan metode kualitatif dan jenis studi kasus Pemilu Legislatif tahun 2019 sengaja dipilih di Kabupaten Bengkalis tempat ia merintis politik yang sudah dilakoni berjalan 20 tahun sampai sekarang.
Hasil penelitian dari Bagus menunjukan bahwa strategi pemenangan masyarakat Jawa pada pemilu legislatif 2019 di Bengkalis sesungguhnya sudah tepat dengan menyadari potensi yang ada, visi yang jelas, dan kepercayaan diri yang kuat, namun cenderung masih normatif dan tidak variatif. Selanjutnya, strategi yang digunakan caleg Jawa belum mampu menarik perhatian pemilih masyarakat Jawa secara keseluruhan dikarenakan adanya sikap pragmatis dan kelemahan masyarakat Jawa secara komunal.
Berikutnya adalah strategi pemenangan caleg Jawa kalah bersaing dengan pengaruh yang signifikan dari caleg non Jawa yang menggunakan strategi pendekatan baik emosional, pemberian bantuan terhadap kebutuhan pokok seperti kesehatan, bantuan sosial dan uang, dan pendekatan pengabdian masyarakat yang sangat efektif.
“Jadi, strategi pemenangan pada pemilu legislatif sesungguhnya bertujuan untuk mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya, disisi lain juga harus bisa merubah kelemahan internal (masyarakat Jawa) dan menolak sikap pragmatisme yang dapat menghilangkan kesadaran loyal dari pengaruh negatif eksternal (strategi caleg non Jawa),” tulis Bagus dalam disertasinya.
Adapun tim penguji dalam sidang ini yaitu Dr. Adi Suryanto, Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A. Dr. TB. Massa Djafar, M.Si. dan bertindak sebagai Ketua Sidang yaitu Prof. Dr. Umar Basalim, DES. Bagus sendiri dipromotori oleh Dr. Isbodroini Suyanto, M.A. dan Ko-promotor Dr. Asran Jalal, M.Si.
Pada sidang ini, Bagus berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan dan menjadi doktor ke-31 yang dilahirkan Unas hal itu disampaikan oleh pimpinan sidang. “Calon Doktor, Saudara Bagus Santoso kami telah mempelajari disertasi yang Saudara ajukan kepada kami, serta memperhatikan pula pembelaan Saudara atas pertanyaan dan sanggahan dari pihak kami (penguji),” ungkapnya.
“Promotor yang diketuai Dr. Isbodroini Suyanto, M.A. telah menyampaikan keterangan mengenai pengembangan keahlian Saudara dan Ketua Program Doktor Ilmu Politik Universitas Nasional telah melaporkan hasil Ujian Proposal Riset, Ujian Hasil Riset, dan Ujian Pra Promosi Saudara. Berdasarkan semua itu, Tim Penguji Universitas Nasional memutuskan untuk mengangkat Saudara menjadi Doktor dalam Program Studi Ilmu Politik dengan yudisium Sangat