Pusat Kajian Sosial Politik FISIP UNAS Bersama Yayasan Rame Rame Jakarta dan Pemkot Jakarta Selatan Gelar KURASIK 2025

akarta (UNAS) – Pusat Kajian Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (UNAS) bekerja sama dengan Yayasan Rame Rame Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyelenggarakan Kursus Akomodasi Sosial-Informal Kota 2025 (KURASIK) pada Sabtu, 8 Februari 2025, di Ruang Rapat Cyber UNAS.

Program ini bertujuan untuk mendalami isu-isu perkotaan dan mencari solusi inovatif dalam pengelolaan kota, dengan fokus pada studi kasus nyata. Salah satu kawasan yang menjadi perhatian utama dalam kursus ini adalah area Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hasil studi dari program ini akan dipamerkan dan dipresentasikan di Balai Kota Jakarta Selatan pada April 2025, dengan harapan dapat memberikan dampak luas melalui pameran publik.

Kolaborasi Akademisi, Pemerintah, dan Praktisi

Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FISIP UNAS, Dr. Aos Yuli Firdaus, S.I.P., M.Si., menekankan bahwa KURASIK diharapkan dapat menjadi wadah bagi akademisi, praktisi, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mencari solusi atas berbagai permasalahan perkotaan.

Kepala Bagian Kepegawaian, Ketatalaksanaan, dan Pelayanan Publik Kota Administrasi Jakarta Selatan, Enny Priyatni, S.Sos., MKM., yang mewakili Wali Kota Jakarta Selatan, mengungkapkan rasa bangganya atas keterlibatan pemerintah dalam diskusi ini.

“Kami berterima kasih kepada UNAS dan Yayasan Rame Rame Jakarta atas prakarsa diskusi ini. Area Stasiun Pasar Minggu memiliki potensi besar, tetapi juga menghadapi tantangan kompleks yang memerlukan solusi dari berbagai pihak, termasuk revitalisasi ruang publik serta pengelolaan transportasi dan pedestrian,” ujar Enny.

Memahami Urbanisme Jakarta

Ketua Yayasan Rame Rame Jakarta, Chris Kelly, M.Sc., menambahkan bahwa penelitian dan diskusi dalam KURASIK akan memperkaya wawasan tentang urbanisme di Jakarta. “Urbanisme Jakarta memiliki ekspresi yang unik. Melalui KURASIK, kami ingin mempelajari faktor-faktor yang membentuk pola interaksi antara warga dan kota, terutama dalam konteks informal,” jelasnya.

Eksplorasi Tata Kota dari Berbagai Perspektif

Melalui program ini yang dimotori oleh Ketua Pusat Kajian Sosial Politik FISIP UNAS Dr. Qonitah Basalamah,M.Si berharap KURASIK dapat menjadi platform yang memungkinkan peserta untuk mengeksplorasi ulang tata perkotaan Jakarta. Tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga dari aspek sosial dan budaya yang memengaruhi kehidupan di kota besar ini.

Dengan adanya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, KURASIK 2025 diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret bagi pengelolaan kota yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (TIN)