Jakarta (UNAS) – Penulis sekaligus mantan kepala Staf Angkatan Udara periode 2002 hingga 2005 Marsekal TNI (Purn), Chappy Hakim melakukan bedah buku dan diskusi mengenai kedirgantaraan nasional. Ia mengajak para mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Nasional (UNAS) untuk mengulik lebih dalam mengenai dunia penerbangan.
“Wilayah kedirgantaraan merupakan aset bangsa yang harus dijaga betul keamanannya. Hal ini perlu diulas dan menjadi pembahasan khusus bagi mahasiswa Prodi Hubungan Internasional guna melihat keamanan wilayah udara Indonesia,” ujarnya .
Pendiri Pusat Studi Air Power (PSAPI) itu menambahkan, dibutuhkan kesadaran untuk menempatkan kedirgantaraan sebagai prioritas bagi bangsa dan negara, sehingga dirgantara dapat bermanfaat bagi kemajuan jaman, termasuk bidang ekonomi, pertahanan keamanan, serta kedaulatan bangsa.
“Saat ini minat baca mengenai kedirgantaraan dikalangan anak muda masih terbilang sedikit. Oleh karena itu, saya berharap seluruh buku kedirgantraraan yang saya terbitkan dapat menumbuhkan minat generasi muda untuk mendalami lebih jauh tentang dirgantara sebagai masa depan umat manusia,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan 1 FISIP UNAS Dr. Aos Yuli Firdaus, S.I.P., M.Si. mengatakan bahwa sebelumnya, Chappy telah menerbitkan 53 buku mengenai kedirgantaraan nasional, yang berasal dari pengalamannya di bidang penerbangan.
“Buku-buku tersebut merupakan bentuk konsistensi Chappy sebagai penulis dan kecintaannya terhadap dunia penerbangan Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan bagi mahasiswa Prodi Hubungan Internasional dan mendorong meningkatkan air security di Indonesia,” kata Aos dalam ulasannya.
Turut hadir sebagai moderator, Dosen Prodi Hubungan Internasional UNAS, Dr. Hendra Maujana Saragih, S.I.P., M.Si., Sekretaris Prodi Hubungan Internasional, Gulia Ichikaya Mitzy, S.I.P., M.A., para dosen, serta para mahasiswa. (NIS)