Jakarta (UNAS) – HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) Universitas Nasional (UNAS) menjadi penyelenggara International Seminar Communication Exposure (ISCE) 2025. Seminar ini merupakan sebuah forum akademik bergengsi yang menghadirkan pakar-pakar komunikasi dari berbagai negara untuk membahas dinamika komunikasi digital Generasi Z di era global.
ISCE 2025 mengangkat tema “The Global Dynamics of Generation Z Through Digital Communication” yang membahas perkembangan perilaku digital, tantangan komunikasi lintas budaya, serta urgensi etika dalam komunikasi digital di kalangan Generasi Z. Seminar ini diisi dengan presentasi para narasumber, diskusi ilmiah, serta pertukaran perspektif lintas negara dan budaya.
Acara yang diselenggarakan pada Kamis, (17/7/2025) dihadiri oleh 490 peserta dari berbagai kalangan akademisi, mahasiswa, dan profesional komunikasi. Seminar ini berlangsung di Gedung Auditorium UNAS dan dilaksanakan secara hybrid dengan kehadiran pembicara internasional yang turut berpartisipasi secara daring melalui Zoom.
ISCE 2025 diadakan untuk menanggapi pentingnya pemahaman terhadap perubahan pola komunikasi digital yang terjadi pada Generasi Z, sekaligus menjadi wadah kolaboratif untuk mengembangkan literasi digital, pemikiran kritis, dan etika komunikasi dalam menghadapi kompleksitas era digital global.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Keynote Speaker yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Dra. Erna Ermawati Chotim, M.Si. dalam sambutannya ia menekankan, pentingnya literasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital untuk membentuk karakter dan perilaku komunikasi generasi muda.
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, Djudjur Luciana Radjagukguk, S.Sos., M.Si
“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya Seminar Internasional ini dengan tema The Global Dynamics of Generation Z through Digital Communication. Tema ini sangat relevan mengingat peran besar generasi muda dalam era digital saat ini. Seminar ini menjadi wadah penting untuk bertukar wawasan, memperluas jaringan, serta memperkuat kolaborasi demi kemajuan komunikasi di Indonesia dan dunia,” kata Djujur, dalam press release yang diterima Humas UNAS pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
ISCE 2025 ini menghadirkan moderator Dr. Yuri Alfrin Aladdin, M.Si., M.I.Kom., yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nasional, dengan gaya komunikatif dan interaktif yang menjaga dinamika diskusi tetap hidup sepanjang seminar, serta narasumber internasional dan nasional seperti:
● Dr. Siti Suriani Othman, PhD. (Senior Lecturer of Communication Program at Universiti Sains Islam Malaysia)
Dalam paparannya, Dr. Siti menekankan pentingnya literasi media dan ketahanan digital sebagai bekal utama bagi Gen Z dalam menghadapi disinformasi dan pelecehan daring. Ia menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kritis, proteksi data pribadi, serta kesadaran etika digital menjadi kunci untuk bertahan di tengah fenomena seperti cyberbullying, trolling, hingga cancel culture. Selain itu, ia juga memperkenalkan formula TAA — Tawa, Adab, Amanah — sebagai panduan perilaku digital yang etis bagi Gen Z Muslim. Menurutnya, kolaborasi antara individu, sekolah, universitas, dan media sangat penting dalam membentuk ekosistem digital yang sehat dan inklusif di era teknologi saat ini.
● Marco M. Polo, PhD. (Presidential Communications Advisor; Associate Professor, Department of Communication and Journalism, De La Salle University-Dasmarinas)
Beliau menjelaskan bahwa penceritaan digital memungkinkan narasi-narasi budaya—seperti cerita rakyat, sejarah lokal, dan praktik tradisional—disampaikan secara menarik melalui kombinasi media visual, audio, dan teks interaktif, sehingga lebih mudah diakses dan relevan bagi Generasi Z. Menurutnya, transformasi ini bukan bentuk komersialisasi, melainkan inovasi pelestarian identitas kolektif dalam menghadapi arus globalisasi. Prof. Marco juga menekankan pentingnya kolaborasi antara komunitas budaya, pelaku kreatif, dan lembaga pendidikan dalam menciptakan arsip budaya digital yang inklusif. Digital storytelling, lanjutnya, tidak hanya menjadi media dokumentasi, tetapi juga bentuk perlawanan terhadap homogenisasi budaya global, serta jembatan yang menghubungkan tradisi dengan masa depan.
● Wilson Vega, Tech. (Journalist, Editor, and Lecturer, Media Consultant of Webedia Media Group in Bogota, Colombia, South America) – yang hadir secara daring melalui Zoom
Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa generasi ini tumbuh bersama teknologi dan media sosial yang telah membentuk cara mereka berpikir, berinteraksi, dan memandang dunia. Gen Z dinilai kritis, visual, cepat merespons isu sosial, namun juga rentan terhadap tekanan pencitraan digital, banjir informasi, serta kebutuhan akan ruang aman di tengah dunia daring yang kompleks. Vega menekankan pentingnya pendekatan autentik dan setara dalam mendampingi Gen Z agar mereka tidak hanya unggul dalam teknologi, tetapi juga matang secara sosial dan emosional. Dunia digital, menurutnya, bukan sekadar alat, tapi ruang utama eksistensi bagi generasi ini—yang perlu dipahami secara bijak dan mendalam oleh semua pihak.
● Meranti, S.I.Kom., M.Si (Communication Lecturer, Women in Tech Advocate, Gen Z Communicator Universitas Nasional)
Meranti, S.I.Kom., M.Si dari Universitas Nasional membawakan tema “Preparing Young People for the Digital World” yang menyoroti pentingnya membekali Gen Z dengan literasi digital, berpikir kritis, dan kemampuan adaptasi di era globalisasi dan medialisasi. Beliau menekankan perlunya pendekatan komunikasi yang relevan dan interaktif, serta peran penting pendidik, orang tua, dan komunitas dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan digital secara bijak dan bertanggung jawab.
Selain seminar, acara juga dimeriahkan oleh booth UMKM kreatif, yaitu Echa Askara, Feelin Coffee, Laziza, Ling & Aya Corner, Dimsomlicious, D3’s Tea Spot, D’celup Chicken Crispy Pasar Minggu & Smoky Penyet, Mangan Dimsum, By.Gremma Dessert, Cireng Happy, dan didukung oleh sponsorship seperti Sari Roti, Oh My Skin, dan SeaBank, serta media partner dari berbagai organisasi kampus dan komunitas komunikasi, yaitu HIFI Universitas Nasional, HIKOMED Universitas Nasional, UNAS Radio, UNAS TV, HIMASI Universitas Nasional, HIMASASING Universitas Nasional, HIMAHI Universitas Nasional, HIMAJIP Universitas Nasional, HIMAIKOM UPNVJ, SEMA FDIKOM UIN JAKARTA, HIMAHI IISIP, HMJK STIAMI, HIMAKOM UMJ, SEMAFIKOM UP, Mustang 88 Fm.
HIMAKOM UNAS berharap, melalui ISCE 2025 ini, semangat akademik dan kolaboratif terus tumbuh di kalangan mahasiswa serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih aktif, kritis, dan etis dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana komunikasi dan pembangunan peradaban.
*Press Release Himakom UNAS