Jakarta (UNAS) – Lima Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi (Prodi) Sosiologi Universitas Nasional (UNAS) berhasil meraih pendanaan dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Produksi dilakukan di Jl. Dakota 13 Kemayoran, (7/3).
Lima mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mahasiswa Sosiologi tahun angkatan 2021 dan 2022, Chandra Komara selaku Ketua, Raihanna Ammara Hafizhah selaku Sekretaris, Astungkara Ghurnita Candraditya selaku Bendahara, Muhammad Rifqi Fauzi selaku Sumber Daya Manusia, Stevanus Vanderven Rumaniowi selaku Marketing, dan tidak lupa juga menyertakan masyarakat dari rusun Dakota selaku tim produksi, serta UMKM yang terdapat di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh tim humas UNAS kepada salah satu mahasiswa FISIP, Chandra Komara selaku Ketua Kelompok menyampaikan bahwa P2MW tentunya dilakukan tidak hanya sekedar keinginan semata atau iseng belaka, tetapi ada tujuan yang sangat ingin kami capai, diantaranya Peningkatan ketersediaan pangan, Peningkatan kesehatan masyarakat serta Pemberdayaan ekonomi lokal dan inovasi produk pertanian.
Selain itu, dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan pertanian yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang berkelanjutan secara sosial dan ekonomi. “Mengikuti program pembinaan mahasiswa wirausaha dapat memberikan kesan yang positif, karena membuka peluang untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan jaringan bisnis. Pesan utama adalah untuk memanfaatkan kesempatan ini sepenuhnya dengan berkomitmen, belajar dengan tekun, dan memanfaatkan saran serta bimbingan dari para mentor dan praktisi bisnis,” tuturnya.
Chandra menambahkan, mengembangkan ide bisnis yang sesuai dengan minat, passion dan keahlian, merencanakan secara detail yang akan dijalankannya, mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya dalam bidang wirausaha, memanfaatkan jaringan yang dimilikinya dari program pembinaan dan melakukan evaluasi terhadap kinerja bisnis dan melakukan penyesuaian jika diperlukan, hal tersebut merupakan langkah setelah mengikuti P2MW.
Tentunya setelah mengikuti program yang telah diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terdapat beberapa harapan. Di antaranya adalah memulai usaha, mendapatkan dukungan dan sumber daya seperti modal usaha, infrastruktur, atau jaringan untuk mengembangkan bisnis. “Melalui program ini, saya dan teman lainnya siap untuk memanfaatkan kesempatan ini sepenuhnya, berkomitmen untuk belajar dengan giat, dan mengambil manfaat maksimal dari saran serta bimbingan yang diberikan,” ucap Chandra. (SAF)