Jakarta (Unas) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi Hubungan Internasional kembali mengadakan Kuliah Umum dengan mengangkat tema “Pemahaman Esensial Tentang Keamanan Nasional Dan Bela Negara Bagi Generasi Z”. Kuliah Umum diadakan di Ruang Aula Lantai 1 Blok 4 Universitas Nasional (Unas), Selasa (31/10).
Adapun tujuan dari kegiatan kuliah umum FISIP yaitu untuk menumbuhkan pemahaman mahasiswa sebagai generasi Z dalam hal keamanan nasional dan peluang adanya potensi ancaman bagi Negara. Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Unas serta dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan FISIP Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos., M.Si, dan sambutan kedua oleh Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A.,M.D.S., M.Si. Dalam sambutannya, Dekan FISIP Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos., M.Si, mengucapkan terima kasih kepada pembicara yang telah hadir meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa/i FISIP Prodi Hubungan Internasional tentang keamanan sosial dan bela Negara bagi generasi Z.
Ia melanjutkan, “Tujuan dan suatu perjalanan Akademik tidak hanya sebatas mendapatkan gelar, tujuan utama adalah tercapainya kompetensi Akademik yang mencakup kemampuan kognitif, keterampilan, karakter, kepribadian serta mengikuti seluruh proses pembelajaran” katanya. Erna menambahkan, Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai tahun 2012. Generasi Z yaitu generasi setelah Generasi Milenial, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Generasi ini tumbuh dengan adanya teknologi, internet dan sosial media sehingga dikenal dengan generasi pecandu teknologi dan cenderung anti sosial.
Ia meneruskan, “Karakterisik Generasi Z sangat menyukai kolaborasi dalam pekerjaan, fleksibel, menyukai tantangan, mahir teknologi, mandiri, toleransi dan aktif dalam komunikasi,” ucapnya. Dalam kesempatan Kuliah Umum ini akan disampaikan tentang persepsi generasi z dalam isu keamanan dan bela Negara serta bagaimana generasi z membangun persepsi nilai dan kebiasaan yang harus dimiliki NKRI. Berbasis pada pembedaan karakteristik, maka setiap generasi harus memiliki kelebihan sendiri sehingga kebijakan menjadi spesifik dan relevan.